Rabu, 12 Mei 2010

Centralized KMS Architecture

knowledgeManagement Untuk postingan kali ini saya ingin sharing tentang arsitektur teknologi KMS. yap, inilah saya satu isi dari bab4 TA saya, yaitu memberikan arsitektur KMS yang akan diimplementasikan yang berfungsi sebagai model referensi atau sebagai blueprint.

Menurut Ronald Maier, dalam jurnalnya yang berjudul “Centralized versus Peer-to-peer Knowledge Management System”. terdapat 2 tipe arsitektur KMS. Yaitu centralized architecture, dan peer-to-peer. Berhubung untuk arsitektur peer-to-peer adalah tipe modifikasi dari centralized, dan belum memiliki model dan fungsi yang tetap, maka saya putuskan untuk membahas yang centralized KMS architecture.

Arsitektur centralized ini sendiri adalah arsitektur yang paling sering ditawarkan bagi organisasi. Arsitektur ini berorientasi dari sumber data yang berasal dari KM Server untuk mengintegrasikan seluruh knowledge bersama dalam organisasi dan menawarkan berbagai pelayanan kepada knowledge worker [Ronald Maier].

centralizedKMS

Data and knowledge sources : KMS memasukkan/menyertakan sumber internal organisasi, yaitu : TPS (Transaction Processing Systems, database system, data warehouse, document and content management system, messaging systems and personal information management system) demikian juga dengan sumber external organisasi yaitu : database dari data supply companies, dari internet, khususnya dari WWW dan newsgroup. Singkatnya, dari sinilah sumber data dan knowledge yang akan disebarkan ke dalam organisasi.

Infrastructure Services : Infrastruktur intranet menyediakan fungsi dasar untuk komunikasi synchronous dan asynchronous, sharing data dan dokumen sebagaimana aset elektronik manajemen secara umum dan konten web secara khusus. Dalam analogi terhadap data warehouse, extract, transformasi dan loading tools menyediakan akses terhadap sumber data dan knowledge. sebuah inspection service (viewer) dibutuhkan untuk data yang heterogen dan format dokumen. Singkat kata, di bagian inilah teknologi-teknologi, metode-metode, mekanisme yang digunakan sebagai pondasi dasar dari KMS.

Integration Services : Sebuah taksonomi atau ontologi yang membantu untuk mengorganisasikan sehingga memiliki makna dan menghubungkan elemen knowledge yang datang dari sumber yang beraneka ragam dan digunakan untuk menganalisa secara semantik dari knowledge base organisasi. Integration service dibutuhkan untuk memanage meta-data tentang elemen knowledge dan user yang bekerja dengan KMS. Layanan sinkronisasi mengeksport sebagian dari knowledge workspace untuk bekerja offline dan mengintegrasikan kembali hasil kerja terhadap hasil kerja elemen knowledge yang telah selesai secara offline.

Knowledge Services : Knowledge service adalah inti dari knowledge proses yaitu search (mencari) dan retrieval(mendapatkan kembali), publikasi, kolaborasi, dan learning - yang didukung oleh knowledge service. Berikut diberikan komponen kunci dari KMS arsitektur dan menyediakan fungsi intelegensia untuk :

  1. dicovery : berarti pencarian, pengambilan, dan presentasi dari elemen knowledge dan expert dengan bantuan = tools/perangkat mining, visualisasi, mapping, dan navigasi
  2. publication : joint authoring, struktur, kontekstualisasi, dan pelepasan unsur knowledge yang didukung oleh workflow
  3. collaboration = mendukung joint creation (penciptaan bersama), sharing dan penerapan knowledge dari penyedia dan pencari knowledge dengan bantuan dari = tools kontekstualisasi, komunikasi dan koordinasi, location and awareness management tools, community homespaces, dan experience management tools.
  4. learning = didukung oleh authoring tools dan tools untuk memanage course, tutoring, learning path dan examination (pemeriksaan)

Personalization Services : Tujuan utama dari personalization services adalah untuk menyediakan akses yang lebih efektif terhadap elemen knowledge dalam jumlah besar. Subyek utama dari spesialis atau manager dari knowledge processes adalah untuk dapat mengorganisasikan sebagian dari konten KMS dan layanan untuk peran spesifik atau mengembangkan layanan push role-oriented. Selain itu, sebuah portal dan layanan keduanya dapat dipersonalisasikan dengan bantuan dari : interest profile, personal category nets, dan personalizable portals. Profiling yang sudah terotomatisasi dapat membantu fungsi dari personalisasi, konten, dan layanan.

Access Services : Para peserta yang mengakses KMS organisasi dengan bantuan dari layanan yang bervariasi yang menerjemahkan dan merubah konten dan komunikasi untuk dan dari KMS ke aplikasi yang heterogen dan peralatan. KMS harus dilindungi dari kegiatan menguping dan penggunaan tidak sah dengan teknologi otentifikasi dan autorisasi.

Sekian pembahasan saya tentang centralized KMS architecture. Semoga bisa menambah wawasan.

2 komentar:

  1. Nice info...
    thx suhu DW...
    lumayan nih buat blajar2 dan referensi klo ada tugas KMS...:D

    BalasHapus
  2. Tugas yang disuruh buat KMS di perusahaan itu ya..selamat berjuang nak :)

    BalasHapus